Bos Manchester City Pep Guardiola memberikan pembelaan yang luar biasa kepada para pemainnya. Selain itu, juru strategi berkebangsaan asal Spanyol ini juga mengatakan bahwa dia mungkin tidak cukup bagus bagi mereka.
Manchester City tercatat menampilkan performa yang tidak konsisten sejak musim kompetisi ini berjalan. Padahal, klub berjuluk The Citizens itu tercatat sukses mengemas 10 kemenangan secara beruntun dalam 10 pertandingan awal di semua kompetisi yang mereka lakoni awal musim ini. Dan Guardiola juga sempat menyatakan bahwa sekarang ini sulit bagi Manchester City untuk bisa mengejar titel juara Liga Primer Inggris musim ini. Terlebih mereka baru saja menelan kekalahan dengan skor telak empat gol tanpa balas di tangan Everton dalam laga lanjutan kompetisi Liga Primer Inggris akhir pekan kemarin di Goodison Park. Hasil kekalahan itu membuat tim besutan Guardiola ini tertinggal 10 poin di bawah Chelsea yang masih kokoh di puncak singgasana klasemen sementara. Sedangkan tim yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut saat ini menghuni urutan kelima klasemen sementara.
Performa Manchester City langsung mendapat hujanan kritikan yang mulai mempertanyakan kualitas dari skuat asuhan Guardiola itu. Selain itu, banyak pihak yang juga mempertanyakan apakah pelatih kelahiran kota Setubal Spanyol ini yakin bahwa dia sudah punya para pemain yang tepat di klub yang dia tangani ini.
Guardiola lalu mengatakan: “Mereka adalah para pemain yang bagus. Saya menghormati mereka semua, jadi mengapa saya akan mengatakan bahwa para pemain ini tidak bagus?” balasnya.
“Jadi saya juga tidak paham dengan kurangnya rasa hormat kepada para pemain profesional ketika mereka adalah para pemain yang luar biasa, dan orang-orang mengatakan bahwa mereka tidak cukup baik untuk saya. Mungkin malah saya yang tidak cukup baik untuk mereka,” tegas Guardiola.
“Mereka adalah para pemain Manchester City, para pemain top. Mereka punya banyak kualitas. Mereka sudah menunjukkan hal itu berkali-kali di masa lalu dan juga pada musim ini,” papar juru strategi yang sebelumnya menangani tim raksasa asal Bundesliga Jerman Bayern Munchen tersebut.
Satu pemain yang mendapat kritikan pedas adalah sang penjaga gawang utama Manchester City, yakni Claudio Bravo, yang direkrut oleh Guardiola pada bursa transfer musim panas tahun 2016 yang lalu dari tim raksasa asal La Liga Spanyol Barcelona. Kedatangan Bravo ini dilakukan oleh Guardiola untuk menggantikan posisi kiper nomor satu Inggris, yakni Joe Hart, yang justru dipinjamkan ke klub asal Serie A Italia Torino.
Penjaga gawang veteran yang kini sudah berusia 33 tahun asal Cile ini bahkan tercatat tidak melakukan satu penyelamatan pun ketika berhadapan dengan Everton. Bahkan, gawang yang dia kawal pun harus jebol sebanyak empat kali oleh The Toffees (julukan Erveton) akhir pekan kemarin. Akan tetapi Guardiola mengatakan bahwa dirinya sendiri yang pantas disalahkan atas buruknya performa Manchester City musim ini.
Guardiola sepertinya belum merasa nyaman dengan komposisi lini pertahanan Manchester City musim ini. Buktinya, pelatih asal Spanyol itu melakukan sejumlah perubahan baik dalam hal komposisi pemain yang tampil maupun formasi permainan yang dia terapkan kepada skuat The Citizens.
Ketika ditanya apakah memang benar itu yang menjadi masalah yang sedang dihadapi oleh Manchester City, Guardiola mengatakan: “Mungkin, mungkin. Iya, mungkin. Iya, saya mengambil semua tanggung jawab ini sebagai seorang manajer,” jawabnya.
“Tidak pernah dalam hidup saya – tidak pernah – mengatakan bahwa alasan kekalahan yang kami dapatkan ini karena Claudio Bravo. Ini menjadi salah satu alasan mengapa, akan tetapi ada banyak alasan di balik penyebab kekalahan ini,” tegas Guardiola.
“Mungkin penyebab ini dikarenakan kami melakukan perubahan di lini pertahanan – mungkin – akan tetapi kita tidak pernah tahu akan hal itu,” pungkas manajer yang mengawali karir kepelatihan dengan menangani tim raksasa asal La Liga Spanyol Barcelona tersebut.