Kontribusi Daniel Sturridge kembali dipertanyakan

Pengamat sepak bola Jamie Carragher kembali mempertanyakan kontribusi Daniel Sturridge dalam kekalahan semifinal Liverpool di tangah Southampton hari Rabu malam kemarin.

The Reds kalah di leg kedua 1-0 di Anfield dan tersingkir dari kompetisi Piala Liga dengan agregat 2-0, dengan Sturridge melewatkan dua peluang emas di babak kedua untuk bisa membawa timnya menyamakan kedudukan.

Pemain internasional Inggris ini, yang dipilih oleh manajer Jurgen Klopp untuk jadi ujung tombak Liverpool setelah puas bermain pengganti dalam kekalahan 3-2 hari Sabtu lalu di tangan Swansea City, melepaskan tendangan voli dari jarak dekat di dua peluang tersebut.

Dan Carragher berpendapat bahwa penurunan kecepatan Sturridge telah menghambat perkembangannya.

“Sturridge sekarang jelas jadi pemain berbeda dibandingkan ketika pertama kali datang ke Liverpool,” ungkap mantan wakil kapten Liverpool ini.

“Anda bisa mengaitkannya dengan Sadio Mane ketika pertama datang karean kesluruhan inti Liverpool membeli Sturridge di bawah Brendan Rodgers ketika saya masih ada di klub adalah bahwa dia bisa memberikan penetrasi dari belakang, dia memiliki kecepatan.

“Tetapi ada satu kesempatan dalam pertandingan ketika dia jatuh di hadapan the Kop dan saya pikir dia harus merebut bola itu. Saya tidak tahu apakah kecepatannya telah benar-benar hilang atau apakah dia mengkhawatirkan cederanya atau sesuatu.

“Sturridge bukanlah pemain yang berlari di belakang, jadi anda bisa lupakan rencana dia menggantikan Mane.”

Akan tetapi, dengan Sturridge kini kesulitan di hadapan gawang – pemain 27 tahun ini baru mencetak dua gol di Liga Primer musim ini – Carragher mempertanyakan apakah Klopp bisa terus mengawali permainan dengan satu pemain depan.

“Satu-satunya alasan menurunkan Sturridge dalam tim adalah karena kemampuan penyelesaiannya,” ungkapnya. “Anda harus menyuapinya. Liverpool melakukannya saat berhadapan dengan Southampton dan dia gagal menyelesaikan peluang.

“Sering kali anda tidak bisa mempertanyakan ketajamannya tetapi dia tidak lagi melakukan hal itu saat ini, tidak seperti saat dia pertama datang. Dia melewati malam yang buruk di hadapan gawang.

“Itulah yang terjadi dengan tipe striker itu sekarang, jika mereka tidak jadi target man, atau tidak berlari di belakang, semuanya harus menyuapi striker itu. Jadi ketika dia tidak mencetak gol, pada intinya tim bermain hanya dengan 10 orang karena mereka tidak bisa memberikan dorongan lain.

“Anda harus mengkritik Sturridge malam ini karena dia melewatkan peluang, tetapi ketika anda melihat rekor Liverpool dirinya – ketajaman dan rasio gol per pertandingan – sangatlah luar biasa. Tetapi, saya membicarakan tentang kecepatan dan keseluruhan pertandingannya karena ketika dia tidak mencetak gol sepertinya Liverpool bermain dengan 10 orang.”

Copyrights © 2019. All rights reserved.