Eden Hazard Beberkan Persiapan Taktik Antonio Conte Lebih Baik Daripada Jose Mourinho

Eden Hazard membeberkan bahwa Chelsea saat ini menjadi tim yang lebih taktis ketika berada di bawah asuhan manajer asal Italia, Antonio Conte, sejak musim panas tahun 2016 yang lalu dibandingkan dengan ketika masih diracik oleh Jose Mourinho. Selain itu, Hazard juga mengungkapkan bahwa dia sudah banyak belajar untuk bergerak tanpa membawa bola musim ini.

Conte telah mengubah keberuntungan Chelsea sejak melakukan pergantian formasi menjadi 3-4-3 pada bulan September yang lalu. Bahkan sejak saat itu tim berjuluk The Blues itu sukses mengemas rekor 13 kemenangan secara beruntun di kompetisi Liga Primer Inggris yang terus berlanjut sampai awal bulan Januari tahun 2017 ini. Dan berkat rentetan kemenangan luar biasa itu, tim yang berasal dari kota London barat ini sukses memuncaki klasemen sementara Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini.

Hazard mengatakan bahwa kunci dari kesuksesan Conte dalam meracik Chelsea adalah juru strategi asal Italia itu bisa begitu baik menerapkan sistem strateginya terhadap para penggawa The Blues. Bahkan pemain asal Belgia itu mengakui bahwa Mourinho – yang dikenal sebagai pelatih yang sangat teliti dalam menyiapkan timnya selama lebih dari 15 tahun – tidak terlalu memperhatikan detail.

Ketika ditanya oleh legenda Arsenal, Thierry Henry, untuk menjelaskan perbedaan utama antara berlatih di bawah arahan Conte dan Mourinho, Hazard mengatakan kepada Sky Sports: “Berlatih taktis. Kami lebih banyak melakukan itu dengan Conte. Kami tahu benar apa yang harus kami lakukan di lapangan, ke mana saya harus berlari, para pemain belakang juga paham ke mana mereka harus berada,” katanya.

“Dengan Mourinho, dia menerapkan sistemnya begitu saja, akan tetapi kami tidak banyak bekerja di sana. Kami tahu apa yang harus kami lakukan karena kami bermain sepak bola, akan tetapi mungkin otomatisasi ini sedikit berbeda,” beber Hazard.

Pemain yang saat ini sudah menginjak usia 26 tahun ini bahkan mendapat kebebasan yang lebih banyak dalam formasi 3-4-3 racikan Conte sebagai penyerang daripada sebelumnya ketika tampil sebagai penyerang di formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Mourinho dalam skuat tim yang bermarkas di Stamford Bridge ini. Dan Hazard mengatakan bahwa tugasnya ketika bertahan tidak termasuk harus mengejar tim lawan terlalu jauh ke belakang.

“Dengan Mourinho di musim pertama, ketika kami berhasil menjadi juara, Nemanja Matic ada di belakang saya,” tambah Hazard.

“Kadang kala saya tetap ebrada di depan dan Matic yang lebih banyak bekerja. Dengan Conte semuanya jadi berbeda – Saya lebih dekat dengan di dalam karena Marcus Alonso ada di sana. Saya hanya tinggal siap untuk melakukan serangan balik ketika kami berhasil mendapatkan bola,” terang pemain yang bergabung dengan Chelsea sejak tahun 2012 yang lalu tersebut.

Selain itu, Hazard juga menambahkan bahwa peran barunya ini berhasil membantunya untuk menjadi lebih dewasa lagi dalam memahami permainan.

“Kami tahu bahwa untuk bisa membuat gerakan saya tidak harus mendapatkan bola, akan tetapi untuk membuat gerakan dan memberikan ruang pada pemain yang lain,” jelas Hazard.

“Saya rasa saat ini saya sudah paham bahwa sepak bola tidak melulu harus membawa bola di kaki saya. Memang bagus rasanya ketika saya membawa bola akan tetapi kadang kala saya juga harus pergi ke kedalaman, untuk mendekati gawang tim lawan,” jelas pemain yang pernah berseragam Lille itu.

Chelsea saat ini unggul sembilan poin atas tim penghuni urutan kedua klasemen sementara Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur. Dan saat ini pasukan The Blues tengah bersiap untuk menjamu kedatangan rival sekota dari London utara, Arsenal, dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris yang bakal digelar pada hari Sabtu (4/2) besok malam di Stamford Bridge.

Ini boleh dibilang menjadi pertandingan yang akan menutup Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini jika The Blues sukses mengalahkan The Gunners (julukan Arsenal), dan mantan rekan setim Conte di Juventus, Fabrizio Ravaneli, tidak ragu bahwa tim yang berasal dari kota London barat itu bisa menutup musim ini sebagai juara Liga Primer Inggris.

“Mereka pasti bisa jadi juara Liga Primer Inggris,” kata Ravanelli kepada Sky Sports.

“Saya yakin karena Chelsea punya tim yang luar biasa dan mereka juga merupakan klub yang fantastis. Akan tetapi utamanya saya juga yakin pada Antonio. Semua tim yang pernah dia latih punya mentalitas yang sama,” imbuhnya.

“Saya sempat mampir ke Cobham belakangan ini dan melihat organisasi di pusat pelatihan di sana. Saya merasakan mentalitas yang sudah dibangun oleh Antonio. Dia selama berjam-jam menyaksikan video, suka belakar taktik, dan dia punya kemampuan yang luar biasa untuk bisa menerapkan ide-idenya di lapangan. Ini memang bukan sesuatu yang mudah untuk dikerjakan akan tetapi dia bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari setiap pemain yang dia punya,” lanjut Ravanelli.

Copyrights © 2019. All rights reserved.