Phil Thompson yakin masalah terbesar Liverpool adalah mentalitas mereka menghadapi tim kecil di Liga Primer, tetapi bersikeras bahwa mereka masih bisa bersaing merebut gelar.
The Reds tergelincir dari urutan dua menjadi empat setelah kalah 3-2 dari tamunya Swansea sedangkan seluruh rival mereka berhasil mengumpulkan poin di akhir pekan lalu, membuat publik meragukan kredibilitas mereka merebut gelar.
Lini bertahan mereka, yang merupakan terbaik ke delapan di liga, kembali jadi sorotan, tetapi Thomo merasa masalah terbesar mereka adalah ketidakmampuan untuk meningkatkan performa dalam pertandingan yang harusnya bisa mereka menangkan.
Dia memberi tahu: “Ini masalah mental. Jika anda melihat tim-tim papan atas lainnya, kekalahan mereka muncul menghadapi tim besar tetapi tim Anfield ini justru malah kalah dari tim-tim kecil.
“Tiga kekalahan terjadi menghadapi Burnley, Bournemouth dan Swansea. Kekalahan yang sulit dijelaskan. Sepertinya kelemahan mentalitas, menaikkan mereka dan memecahkan tim yang bertahan dalam.
“Itu juga menjelaskan mengapa kami memiliki tingkat kemenangan yang baik menghadapi tim besar, yang bermain lebih terbuka. Kami membiarkan kebobolan tiga gol dengan mudah tetapi lini bertahan juga tidak tampil terlalu buruk belakang ini, yang bisa dilihat dari sedikitnya gol yang bersarang.”
The Reds baru memenangkan satu dari enam pertandingan di semua kompetisi sejak pergantian tahun ini dan, setelah memainkan sembilan pertandingan dalam kurun waktu satu bulan, Thommo yakin daftar pertandingan yang padat ini telah memperlihatkan kurangnya kedalaman skuad Jurgen Klopp.
Dia menambahkan: “Kami tidak memiliki skuad yang sebesar tim lain. Klopp mungkin punya 14 atau 15 pemain yang benar-benar dia percaya dan kami punya tiga atau empat pemain yang sangat muda di bangku cadangan hari Sabtu lalu.
“Absennya pemain penting telah terlihat. Saya pikir semua dimulai ketika Philippe Coutinho cedera. Saya tahu orang-orang menyalahkan absennya Sadio Mane tetapi hubungan Coutinho dengan Roberto Firmino juga sangat spesial.
“Saya pikir performa Firmino sedikit menurun, dan bahkan Lallana, yang merupakan pemain inti kami juga terlihat sedikit kelelahan. Semua intensitas tingi yang dimainkan tim Klopp digabung dengan beban kerja yang sangat berat telah mengakibatkan penurunan performa tim.”
Akan tetapi, Thommo juga menekankan bahwa Liverpool masih jadi kandidat juara liga ini, menambahkan: “Tentu saja masih. Jika Arsenal dan Tottenham masih, maka kami juga masih.
“Pertandingan menghadapi Chelsea hari Selasa depan adalah laga besar dan pertandingan tersebut wajib dimenangkan untuk menjaga harapan kami, maka setelahnya kami menghadapi Arsenal jadi persaingan akan terbuka lebar, atau kami bisa memperebutkan empat besar jika tim asuhan Antonio Conte memenangkan kedua laga itu.
“Kami juga menghadapi bulan yang sangat penting menghadapi Tottenham, lagi-lagi di kandang. Arsenal juga harus datang ke Anfield jadi hanya Manchester City yang harus kami kunjungi dari tujuh besar.
“Kemudian delapan laga terakhir terlihat menguntungkan di atas kertas, tetapi itulah di mana mentalitas datang, yang tentu harus berubah jika kami ingin memenangkan Liga Primer.”