Liverpool sejauh ini menjalani bulan Januari yang buruk – dan bulan pertama tahun ini telah terbukti jadi tahun terburuk mereka sepanjang era Liga Primer.
The REds baru mencatatkan satu kemenangan bulan ini – kemenangan 1-0 di kandang tim asal League Two Plymouth Argyle di pertandingan ulangan babak ketiga FA Cup setelah meraih hasil imbang 0-0 di Anfield di awal bulan ini.
Tim asuhan Jurgen Klopp, yang ada di urutan kedua saat malam tahun baru, enam poin tertinggal dari Chelsea, telah jatuh ke urutan keempat di klasemen, 10 poin di belakang the Blues, setelah meraih hasil imbang dengan Sunderland dan Manchester United serta kekalahan mengejutkan 3-2 di tangan tamunya Swansea di Anfield hari Sabtu lalu.
The Reds juga kalah 1-0 di tangan Southampton di St Mary’s di semi final leg pertama EFL Cup tanggal 11 Januari dan menghadapi Saints di leg kedua hari Rabu malam ini.
Tetapi, Klopp bukanlah bos Liverpool pertama yang mengawali tahun dengan cara yang salah. Dalam penelitian hasil pertnadingan sejak awal tahun 1992/93 menyoroti betapa the Reds begitu kesulitan di bulan Januari…
Bulan terburuk
Januari adalah bulan terburuk Liverpool. Mereka baru mememangkan 45 persen pertandingan mereka di seluruh kompetisi selama bulan kalender dalam 25 tahun ke belakang.
Musim ini, the Reds baru menang sekali, atau 16,7 persen dari pertandingan mereka, setelah memenangkan seluruh laga di bulan September.
Sebuah penurunan dari tren menanjak di awal musim – mereka menang 80 persen dari laga mereka di Oktober, 75 persen di bulan November dan 66,7 persen di bulan Desember sebelum penurunan bulan ini.
Apa alasan di balik kesulitan mereka? Baiklah, mereka kehilangan pemain sayap Sadio Mane dan gelandang penting Philippe Coutinho, karena tugas internasional di Piala Afrika dan cedera engkel.
Selain itu, gaya bermain intens Klopp – yang membawa Liverpool memuncaki klasemen Liga Primer dalam hal jarak dan sprint – bisa jadi juga mulai berbalik menyerangnya setelah jadwal padat.
Apa yang terjadi bulan Mei?
Selain penurunan di tengah musim, Liverpool juga kesulitan untuk mengakhiri musim dengan meyakinkan di era Liga Primer. Bulan Mei juga jadi bulan kedua terburuk sejak 1993 – mereka hanya menang 46,2 persen dari pertandingan mereka selama bulan itu.
Tren itu terlihat jelas musim 2013/14, ketika Liverpool nyaris meraih gelar Liga Primer pertama mereka setelah meraih hasil imbang 3-3 dengan Crystal Palace di bulan Mei.
The Reds mencatatkan tingkat kemenangan terendah di bulan Mei tahun 1993/94, 1994/95, 1995/96, 1996/97, 1999/2000, 2002/03, 2006/07, 2009/10 dan 2011/12, Liverpool jarang mengakhiri musim dengan meyakinkan.
Bulan terbaik
Sebaliknya, bulan terbaik Liverpool adalah bulan Maret, di mana mereka memenangkan 58,4 persen total pertandingan sejak 1993, diikuti Agustus (58,2 persen), Oktober (54,1 persen), April (51,4 persen) dan Desember (51,12 persen).
The Reds berhasil memenangkan empat pertandingan yang dimainkan di bulan Juli, tiga di tahun 2005 dan sekali di tahun 2010 untuk kualifikasi Liga Champions dan Liga Eropa.