Cristiano Ronaldo mengatakan bahwa memenangkan gelar pemain terbaik FIFA 2016 “memperlihatkan bahwa orang-orang tidak buta” setelah berhasil mengalahkan Lionel Messi dan Antoine Griezmann untuk mengklaim gelar tersebut di Zurich hari Senin lalu.
Ronaldo, yang baru saja menerima gelar Ballon d’Or keempatnya bulan Desember lalu, juga berhasil mendapatkan gelar FIFA terpisah yang pertama ini sejak badan pengelola sepak bola dunia dan Sepak Bola Prancis mengumumkan di bulan September lalu bahwa mereka akan memberikan dua gelar berbeda.
Bintang Amerika Serikat Carli Lloyd terpilih sebagai pemain wanita terbaik, tahun kedua secara beruntun di mana dia telah menerima gelar tertinggi FIFA ini.
Gelar pemain terbaik FIFA ini dipilih oleh kapten tim nasional, manajer, dan jurnalis, dan fans yang terdaftar dalam FIFA.com dari perwakilan 211 negara – masing-masing grup memiliki bobot 25 persen – untuk setiap performa pemain dari tanggal 20 November 2015 hingga 22 November 2016.
Ronaldo mendapatkan 34,54 persen dari total suara sedangkan Messi ada di tempat kedua dengan 26,42 persen dan Griezmann di tempat ketiga dengan 7,53 persen.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim saya, tim nasional, Real Madrid, pelatih saya, keluarga saya yang datang kemari, anak saya, kakak saya,” ungkap Ronaldo saat menerima gelar tersebut. “2016 adalah tahun terbaik dalam karir saya, trofi ini memperlihatkan bahwa orang-orang tidak buta dan menyaksikan pertandingan.
“Dengan segala yang telah saya menangkan bersama tim nasional dan klub, dengan performa individu yang luar biasa, saya tidak bisa melupakan tahun yang luar biasa ini. Terima kasih telah memilih saya.
“Saya tidak bisa berkata-kata lagi, saya pikir gelar ini bisa berbicara sendiri. Saya tidak akan berteriak, hanya bergerak.”
Peraih lima Ballon d’Or Messi bersinar ketika Barca berhasil memenangkan gelar La Liga 2015/16, tetapi pemain internasional Argentina ini takluk di tangan Ronaldo tahun ini, yang berhasil memenangkan Liga Champions UEFA bersama Real Madrid dan Euro 2016 bersama Portugal dalam tahun yang luar biasa.
Ronaldo mencetak 61 gol dan mencatatkan 20 asist dalam 60 pertandingan bagi klub dan negara selama periode pemilihan tersebut (48 gol dalam 47 pertandingan untuk Real Madrid; 13 gol dalam 13 pertandingan untuk Portugal), sedangkan Messi mencetak 59 gol, 34 asist dalam 64 pertandingan (51 gol dalam 53 pertandingan untuk Barcelona, delapan dalam 11 pertandingan untuk Argentina) dan kalah dalam final Copa America dari Chile.
“Bukan tentang memenangkan gelar lain, tetapi tentang terus bekerja, merasa bersemangat untuk terus melanjutkan dan berlatih setiap hari, berkorban dan berhadapan dengan saat buruk, inilah sepak bola,” ungkap Ronaldo kepada wartawan setelah upacara penyerahan trofi tersebut.
“Ya, saya pikir inilah yang paling sulit, untuk bisa mencapai puncak itu sulit, tetapi untuk bertahan di puncak selama beberapa tahun jauh lebih sulit.”
Striker Prancis Griezmann finis sebagai top skorer Euro 2016, dan bagi klub dan negara mencetak 41 gol dan menyumbang 13 asist dalam 69 pertandingan (33 gol dalam 54 pertandingan bagi Atletico, delapan dari 15 pertandingan bagi Prancis).
Messi tidak menghadiri acara tersebut setelah Barcelona mengumumkan di awal hari bahwa seluruh pemainnya tidak akan pergi jelang pertandingan hari Rabu mereka di Copa del Rey, keputusan yang sontak mendapatkan kritik pedas dari mereka yang hadir di Zurich.
Akan tetapi, Ronaldo bersikap diplomatis dengan mengatakan: “Saya mengerti, dia harus menjalani laga yang penting hari Rabu nanti.”
Pertama kali diberikan tahun 1991, gelar pemain terbaik FIFA (kemudian dikenal sebagai FIFA World Player of the Year) digabungkan dengan gelar Ballon d’Or Sepak Bola Prancis dari tahun 2010 sampai 2015 – untuk menjadi FIFA Ballon d’Or – tetapi majalah Sepak Bola Prancis mengumumkan perubahan aturan baru di tahun lalu dan mengakhiri kerja sama enam tahun bersama FIFA.
Sebelum bekerja sama dengan FIFA, gelar Ballon d’Or diberikan kepada pemain terbaik Eropa dari tahun 1956 sampai 1994. Dan antara tahun 1995 dan 2009, gelar ini diberikan kepada pemain terbaik dari setiap benua yang bermain di klub Eropa.
Sejak tahun 2008, hanya Messi (satu Ballon d’Or di tahun 2009; empat FIFA Ballon d’Or di tahun 2010, 2011, 2012 dan 2015) dan Ronaldo (dua Ballon d’Or tahun 2008 dan 2016; dua FIFA Ballon d’or di tahun 2013 dan 2014) telah mendapatkan dua gelar tersebut. Pemain Orlando City Kaka, di tahun 2007, adalah yang terakhir mendapatkan gelar tersebut selain dari dua pemain ini setelah membawah AC Milan meraih gelar Liga Champions tahun tersebut.
Ditanya apakah masa depan yang ada di depannya, Ronaldo mengatakan: “Saya masih punya motivasi, saya ingin terus seperti ini selama beberapa tahun, anda tidak pernah tahu apa yang terjadi esok, tetapi saat ini saya merasa termotivasi, saya punya kekuatan untuk mencoba dan memenangkan lebih banyak trofi bagi klub saya dan gelar individu lainnya, yang jelas lebih sulit karena faktor usia, tetapi saya merasa baik-baik saja.
“Kami harus berpikir bahwa semuanya mungkin dalam sepak bola, tetapi perasaan saya adalah dalam beberapa tahun ke depan, entah dengan atau tanpa saya, tim akan punya mentalitas menang ini, untuk berusaha dan memenangkan kejuaraan Eropa dan Piala Dunia. Sangat sulit tetapi saya pikir tidak ada yang mustahil.”
Di hari Senin itu juga, Ronaldo dan Messi terpilih dalam tim FIFPro World11, tetapi Griezman justru tidak terpilih ketika sembilan tempat lainnya didominasi oleh pemain Real Madrid dan Barcelona.
Ronaldo mengatakan: “Bukan kebetulan bahwa saya masuk ke dalam tim terbaik dunia, ini memperlihatkan semua tentang pengorbanan dan semangat juang saya.”
Pelatih Leicester City Claudio Ranieri memenangkan gelar pelatih terbaik FIFA tahun ini, mengalahkan pelatih Portugal Fernando Santos dan pelatih Real Madrid Zinedine Zidane, sedangkan pelatih Jerman Silvia Neid menerima gelar pelatih wanita terbaik.
Mohd Faiz Subri memenangkan gelar Puskas Award untuk gol terbaik tahun ini dengan suara nyaris 60 persen, untuk tendangan bebasnya di Liga Super Malaysia.